Pelajarilah ilmu karena Allah,
Karena mempelajarinya merupakan rasa dan sikap takut kepada-Nya. Menuntutnya
adalah ibadah, mendiskusikannya adalah tasbih, mencarinya adalah jihad,
mengajarkanya kepada orang yang belum tahu adalah sedekah, menyebarluaskannya
ke keluarga adalah ketaatan.
Ilmu itu kawan dekat dalam
kesendirian, teman karib dalam kesunyian, menjadi sahabat dihadapan orang yang
tak dikenal, pemberi petunjuk dalam memahami agama, penguat kesabaran dikala
lapang dan sempit, dan menjadi penerang jalan ke syurga.
Ilmu menjadikan derajat manusia
lebih tinggi, lalau menjadikan dia
pemimpin, petunjuk dan penuntun dalam kebaikan, jejak mereka diikuti dan
dijadikan teladan.
Orang yang berilmu akan dibelai
malaikat dengan sayap-sayapnya. Setiap yang basah dan keringpun ikut mendoakan
orang yang berilmu, termasuk ikan-ikan dilautan dan binatang berbisa, yang
berbadan kuat dan lemah.
Merenungkan ilmu sama dengan
halnya berpuasa, mempelajarinya sama dengan beribadah pada malam hari. Ilmu adalah
pemimpin sedangkan amal pengikutnya. Orang yang berilmu tidak akan tinggi hati
tapi rendah hati tawadhu.
Tahapan mencari ilmu dimulai dari
diam, mendengarkan, menghafal, memahami, mengamalkan kemudian mengajarkan.
(Muaz Ibnu Jabal)
Tidak akan memperoleh suatu ilmu
kecuali dengan enam hal yaitu : Kecerdasan, semangat, sungguh-sungguh,
kekayaan, mendekati guru dan lamanya waktu. (Imam As-Syafi’i)